^_^ Indahnya Malam Ini…

Beberapa malam lalu, -entah bagaimana awalnya- aku dapati sebuah mimpi yang amat membahagiakan. Seperti aku lah yang paling bahagia malam itu. Tiba-tiba saja, aku menjadi seorang ibu di alam tidurku. Aku menggendong bayi yang amat tampan, wajahnya menawan dengan senyum tak pernah lepas tiap kali aku memandang matanya. Raut wajahnya putih merona. Kucium ia berulang kali. Menjadi seorang ibu muda. Aku benar-benar bahagia, meski aku sadar itu bukanlah nyata. Aku sudah jatuh cinta, sudah sayang pada ‘mereka’ yang belum hadir sebenarnya.

Mendekatiku yang tengah bercanda bersama buah hatiku, seorang ikhwan dengan jas hitam rapi muncul. Ia memanggilku dan anakku dengan lembutnya. “ De, Mas mau cium Kaka sini..”, katanya, memanggil anakku dengan ‘kaka’.

Siapa dia? Kataku dalam hati. Wajahnya tak kukenal sama sekali.  Aku baru sadar. Ialah imamku, suamiku di sini. Sebuah dunia semu yang menjadikanku sempurna. Aku tersenyum dan mengucap tasbih saat mataku terbuka. Subhaanallah… Aku menyayangi mereka, sejak saat ini. Sejak mereka telah Allah cantumkan menjadi bagian dari takdirku nanti. Allah, izinkan aku menjadi sebagaimana yang kualami dalam mimpi indah malam ini. Suatu saat nanti. Aamiin ya Robba l ‘aalamiin.

Membuka sebuah sosial media, ada tulisan penuh makna kutemukan. Menyentuh hatiku. Bismillah. Aku ingin membagikannya pada yang lain, men-share-kannya kembali. Berharap ada yang dapat turut mengambil hikmah darinya. Sebuah Akun Dakwah, Indahnya Cinta Karena Allah menuliskan;

Untukmu Calon Imamku Yg Akan Bertahta Di Hatiku

Tahukah engkau,sebenarnya hatiku menolak ketika fitrah cinta datang menyapaku karena ku tahu bahwa dia bukanlah engkau,Maka dengan semampuku,ku berusaha menjaga hati ini,agar ia tetap tak tersentuh oleh selain hati yang bukan dirimu…

Karena bagiku, Untuk apa ku buka hati ini agar terisi dengan seseorang, bila suatu saat dia belum tentu menjadi pasanganku?

Untuk apa ku membuang waktu memikirkan seseorang,bila suatu saat dia belum tentu menjadi mahramku?

Untuk apa ku membiarkan pandanganku kepada seseorang, bila suatu saat dia belum tentu menjadi kekasih halalku?

Untuk apa ku membebaskan diriku untuk menyentuh seseorang, bila suatu saat nanti dia bukan dirimu yg kelak menjadi Imamku?

Aku yang mencintaimu ini, tak kan mampu memberikanmu hati yang bekas, sedangkan Allah telah menyiapkan untukku pasangan terbaik yaitu engkau…

Meskipun, aku belum pernah tahu siapa engkau karena hanya pernikahan yang akan menyibakkan tabir..siapakah engkau yang akan dikaruniakan Allah untukku..

Tetapi hatiku ini telah belajar mencintaimu sejak dulu, karena kutahu bahwa setiap manusia telah ditentukan pasangannya ketika masih di dalam rahim ibu.

Namun naluriku mengingatimu, ketika fitrah cinta itu harus datang menggebu di masa penantianku…Oleh karenanya bersabarlah engkau dengan kesabaran yang baik dalam pencarianmu, dan jagalah pandanganmu, bila engkau tidak mampu menahan rasa cemburu ketika pandanganku tidak terpelihara kepada yang bukan mahramku..

Namun sekarang engkau bukanlah siapapun bagiku, hingga waktu di mana Allah meridhai dan kita halal bertemu , Untukmu Calon Imamku yang akan bertakhta dihatiku, sampai saat ini aku tidak tahu siapa engkau,kecuali ijab qabul telah terucap untuk menghalalkan kita bersatu…

 الّلهمّ إنّي أسأل حبّك و حبّ من يحبّك و العمل الّذي يبلّغني إلى حبّك…..

“Ya Allah, Ya Tuhanku…Kupinta kan cintaMu, kupinta cinta seorang yang mencintaimu, dan kupinta amal yang menyampaikanku pada cintaMu…Bimbing aku tuk mengabdi setia padaMu”.

 

Tinggalkan komentar